Sabtu, 18 Juni 2011

SMS TENGAH MALAM


SMS tengah Malam
Alimin Samawa

Senin, 19 Syawal 1431 H/ 27 Sept 2010 M.

Malam ini, terduduk sendiri ditemani oleh suara detakan jarum jam yang berputar. Mengikuti irama jangtungku, sembari mengedit sebuah naskah yang akan kukirim ke penerbit. Pekerjaan yang diam-diam kunikmati sejak beberapa bulan terakhir. Walau tulisan sendiri belum ada yang bisa dibanggakan, namun teman-teman sering menitipkan naskahnya untuk diedit.
Seperti malam ini, sebuah novel anak sedang naik edit di laptop mini milikku. Aku Naga Anak Samudera itulah judul naskah itu, ditulis oleh seorang Bapak , mantan guru Bahasa Indonesia, pernah menjadi Kepala Sekolah SMA 2 Sumbawa, dan kini sudah pensiun sejak ditugaskan sekitar empat tahun menjadi pengawas di Dikpora Kabupaten. Pak Muji Slamet Wibisono, itulah namanya.
Kupindah kursor, dari baris ke baris berikutnya. Memindai setiap kata yang mungkin salah ketik, atau ada kata-kata yang perlu kutanya apa maksudnya kepada penulis naskah. “Nah, ketemu satu!” pekikku dalam diam. “Gigir? Apa maksudnya?, aku tak segera bertanya kepada beliau apa maksudnya. Kuteruskan saja memindai baris per baris, paragrap, halaman. Hingga ketemu di halaman hampir akhir ada tulisan  : Polisi Duane!. Segera kupindahkan tangan dari keyboard laptop menuju keypad HP mini yang sudah berubah LCDnya menjadi abu keputih-putihan, setelah satu bulan yang lalu pernah direndam air oleh putri kecilku.
Aslm. Pak artinya polisi duane?
”Polisi Pelabuhan, bukan yg di Polres”  sms dari seberang.
”Wah nambah kosakata saya. Jujur br dengar. Thanks sir”
Ku kirim ulang sms tersebut dengan tambahan redaksi “… Ini lgi edit. Insy4WI besok alimin kirim ke penerbit”
“Trim. Bgm ce rita yg kedua itu?” tanyanya
“Siip Keren. Bpk, knapa tdk dr dulu nulisnya”
“Maklum..ba nyak boat (Bahasa Sumbawa, artinya kerja). Mudah2an itu  diterima, nanti nyusul cerita yang lain. Trim bantuannya, membuat sy sprti hidup lagi”
Ada rasa khawatir menelusup di dada, ada apa dengan pak Muji ”... membuat sy sprti hidup lagi” kuulang mengeja tulisan sms beliau. Segera kutulis.
 “Keep your spirit ! May god bless you. Allah sesuai dg persangkaan hambaNya.”
“Sembari menunggu respon beliau kembali kubaca tulisannya.”Nah ketemu lagi si gigir ?” gumamku pelan. Langsung kupencet tuts keypad.
“Satu lagi pak, gigir artinya?”
”Punggung ” singkat beliau menjawab. HPku bergetar lagi, pasti respon dari bahasa inggrisku yang memberikan motivasi dengan lafal bahasa Inggris yang seadanya.
”Thank for all might be it changes my life, hope so much it has meaningfull to another people. Good luck son, please keep sholat Tahaj jud for better life. See You’r”
Kuartikan semampunya. Tak terasa butiran hangat keluar merembes di pipi. Langsung ide muncul untuk menuliskan guratan kecil ini. Dengan kata kunci TAHAJJUD. Sebuah lakon yang sudah sangat jarang kulakukan. InsyaAllah aku berjanji di dalam hati, akan belajar melakoninya walau harus merangkak dan tertatih.
Terakhir kutulis kembali sms.
”Thanks. Have a nice dream. Sms alimin kalau bpk tahajjud, besok malam alimin mau puasa. Assalamu’alaikum”
Tidak lama jawabannyapun datang
“InsyaAllah, bpk setiap mlm melakukannya”.
”Subhanallah!” terpekik kuat di dalam dada. Pantas saja, betullah apa yang disampaikan Allah dalam Al Qur’an di Surat Al Muzammil ” Sungguh bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa)..”. beliau begitu bugar sepanjang yang kukenal, dari sejaka aku SMA kelas dua hingga kini, beliau tampak awet muda. Ya, Tahajjud pengisi jiwa-jiwa yang rindu kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar